Coaching Guru dan siswa
Praktek Coaching ,diperuntukkan sebagai aksi nyata pelatihan mandiri PMM materi Fasilitator Pembelajaran
Coaching Note Guru dan Siswa
Dra Sumiati sebagai Coach dan Salsabila Deya sebagai Coachee
Salsabila Deya, siswi kelas 7A SMPN I Arjasari. cantik, mungil, berjilbab, ceria, di mata pelajaran IPA yang saya pegang, termasuk siswi yang paling menguasai materi saat kegiatan belajar mengajar di kelasnya. Ternyata di pelajaran lain pun sama. Ia belakangan ia pun menjadi seorang calon ketua OSIS namun masih gagal. Hari ini dia mendatangi saya, dia ingin saya membantunya mengatasi masalahnya yang tidak bisa ia atasi. Salsabila Deya merasa, bahwa meski pun ia terlihat bisa pada semua mata pelajaran, tapi saat ia mau serius belajar, ia selalu tidak focus, karena tergoda untuk membuka gadgetnya. Saat mau belajar, seringkali ia mendengar suara notifikasi aplikasi di HP, dan membukanya, lalu larut dan melupakan tujuan semula yaitu belajar.
Salsabila Deya : Assalamualaikum, Ibu. Boleh minta waktunya sebentar? Saya ada perlu
sama Ibu.
Coach : Waalaikum salam, silahkan Deya.Duduklah. Apa yang bisa Ibu bantu?
S Deya : Ibu, Saya selalu tidak fokus bu akhir akhir ini saat sedang belajar
Coach : Apa yang mengganggumu?
S Deya : Saya tidak fokus bu saat belajar melalui handphone
Coach : Kenapa?
S Deya : Setiap saya ingin membuka pelajaran di HP, saya selalu merasa tidak ingin
belajar Bu Jadi malah ke aplikasi lain deh Bu
Coach : Aplikasi apa saja yang Deya install di hp Deya, dan sering dibuka sehingga
menghambat Deya untuk mempelajari materi pelajaran, karena dibuka saat
belajar?
S Deya : Youtube, tiktok, instagram dan watsapp bu
Coach : Aplikasi-aplikasi ini tersimpan jelas dan mudah diklik, di homescreen hp
Deya tanpa disembunyikan ?
S Deya : Iya bu
Coach : Apakah notifikasi dari aplikasi-aplikasi itu dinyalakan?
S Deya : Iya bu
Coach : Apakah hp Deya selalu menyala?
S Deya : Iya bu, selalu dinyalakan
Coach : Di mana hp-nya selalu disimpan, Ketika di rumah?
S Deya : Di meja, dekat dengan tempat tidur
Coach : Sebelumnya ibu mau tanya dulu, apa yang Deya inginkan dari percakapan
kita saat ini? Adakah tujuannya?
S Deya : Saya hanya ingin mendapatkan solusi atas masalah yang saya punya Bu
Ingin tetap punya HP, bisa buka HP agar tidak ketinggalan zaman,tapi tidak
mengganggu belajar
Coach : Menurut Deya idealnya yang seimbang antara penggunaan teknologi dan
pembelajaran itu seperti apa?
S Deya : Menurut saya idealnya teknologi juga dapat digunakan ketika saya belajar
dan mendukung ketika saya mengerjakan PR. Mungkin saya bisa bermain
game atau WA ketika saya sudah selesai mengerjakan PR dan belajar.
Coach : Menurut kamu adakah hal yang ingin kamu lakukan agar kamu dapat
mewujudkan keadaan ideal tadi?
S Deya : Mungkin dengan cara membatasi penggunaan hp saat di sekolah bu, atau
saya menggunakan hp saat di rumah setelah belajar saja sehingga saya tetap
dapat menggunakan hp dan tidak ketinggalan zaman dalam penggunaan
teknologi.
Coach : Ok, adakah Deya punya waktu yang Deya tentukan untuk belajar?
Coach : Jam berapa sampai berapa misal
S Deya : Punya bu, waktu saya belajar itu dari jam 7 malam hingga jam 9,itu paling
lambat
Coach : Adakah waktu berkumpul bersama keluarga? Saat makan bersama mungkin,
atau bercanda bersama di ruang keluarga?
S Deya : Ada bu
Coach :Apakah saat2 belajar dan berkumpul itu, bagus kalau kita sambil pegang hp?
S Deya : Tidak bu
Coach : Jadi menurut Deya, harusnya bagaimana?
S Deya : Harusnya saya belajar tanpa ada HP di sisi-sisi saya, agar saya fokus untuk
belajar
Coach : Baik, aplikasi apa yang membuat Deya ingin membukanya?
S Deya : Watsapp dan Tiktok
Coach : Notifikasinya dimatikan atau dinyalakan?
S Deya : Dinyalakan
Coach : Harusnya dinyalakan atau dimatikan pada jam-jam belajar dan bersama
keluarga?
S Deya : Mungkin seharusnya notifikasi dimatikan juga HP nya di simpan di tempat
yang saya agak susah untuk menjangkau nya
Coach : Baik, selama ini belum pernah diupayakan ya?
S Deya : Belum bu
Coach : Untuk WhatsApp dan Tiktok, disimpan terbuka gampang 'diklik' atau
disembunyikan dalam suatu folder sehingga agak susah nyarinya?
S Deya : Disimpan terbuka bu
Coach : Baiknya bagimana menurut Deya? disimpan terbuka atau dimasukkan ke folder?
S Deya : Dimasukkan ke folder agar agak susah bukanya Bu
Coach : Ok, Ibu ulangi ya, tujuan percakapan kita ini adalah Deya ingin
fokus belajar dan mendapat nilai memuaskan pada setiap pelajaran ya.
Selama ini sudah bagus, tapi ditingkatkan lebih bagus lagi
S Deya : Iya bu
Coach : Jadi, apa solusi yang sudah Deya temukan untuk fokus belajar tidak
terganggu aplikasi-aplikasi Tiktok dan WhatsApp?
Coach : Jadi solusinya menyembunyikan apk-apk tersebut dan berusaha menyimpan
hp saat waktu-waktu tertentu
Coach : Apakah ada batasan waktu melihat hp?
Coach : Ada komitmen memegang hp hanya beberapa jam dalam sehari misalnya?
S Deya : Ada bu, paling 4-5 jam dalam sehari, itu juga pada waktu luang
Coach : Adakah konsekuensi dari solusi itu?
S Deya : Tidak ada bu
Coach : Dalam skala 1-10 ada di skala berapa usaha Deya yg sudah dilakukan
selama ini?
S Deya : Masih 7 Bu
Coach : Coba diulangi lagi, 4 solusi yang akan Deya lakukan untuk fokus belajar
S Deya : Pertama, membuat batasan dalam bermain handphone
Kedua, menyembunyikan apk yg menghambat dalam belajar
Ketiga, menaruh HP atau menyembunyikan nya pada waktu-waktu belajar
dan bersama keluarga
Keempat, mematikan notifikasi aplikasi Tiktok dan WhatsApp.
Coach : Mantaaapš«£
S Deya : Heheh iya bu
Coach : Kira2 adakah yang dapat membantumu menjalankan rencana aksimu?
S Deya : Ada bu
Coach : Siapa?
S Deya : Orang tua bu, jika di rumah. Namun jika di sekolah mungkin guru da teman
Coach : Apakah menurutmu, akan berjalan lancar?
S Deya : InsyaAllah akan berjalan lancar jika sayanya berusaha
Coach : Kira2 akan ada hambatan? Apa hambatannya?
S Deya : Ada Bu,Contoh hambatannya yaitu saya nya tidak berusaha atau tidak ada
yang membantu saya dalam melancarkan rencana saya untuk hal tersebut
Coach : Bagaimana antisipasimu dalam menghadapi hambatan itu?
S Deya : Yaitu berusaha untuk meminta bantuan dengan baik, sopan (membujuk)
kepada Mamah di rumah untuk mengawasi saya, saya menjadi lebih giat dan
semangat lagi dalam belajar
Coach : Apa ukuran suksesnya?
S Deya : Saya bisa belajar dengan fokus tanpa gangguan aplikasi lain, sebanyak 90 %
dan nilai-nilai bagus semuanya
Coach : Apa kesimpulanmu dari seri coaching kita ini?
S Deya : Saya bisa mendapatkan jalan untuk mendapatkan tujuan yang saya inginkan
dari percakapan dengan Ibu kali ini
Coach : OK, kapan kita akan mengadakan tindak lanjut dari sesi kita ini?
S Deya : Terserah Ibu, secepatnya saya bisa Bu.
Coach : Baik, lusa kita berbincang lagi ya. Ibu tunggu di ruang Lab IPA.
S Deya : Baik, Bu. Terima kasih banyak Bu. Karena ngobrol dengan Ibu saya bisa
menemukan cara mencapai tujuan saya ,
Coach : Sama-sama
~~~~~ Mia~~~~
Akhirnya, selesai sudah praktek COACHING yang dilakukan oleh Coach Dra Sumiati sebagai guru dan Salsabila Deya (murid) yang berperan sebagai coachee.
Di akhir sesi, Salsabila Deya bisa menemukan sendiri cara memfokuskan dirinya untuk belajar dengan mengurangi menyentuh HP yaitu dengan cara:
Menentukan waktu belajar dan bercengkrama bersama keluarga dengan tidak memegang HP
Menyembunyikan apk yang banyak memakan waktunya di folder tersembunyi agar sedikit banyak susah membukanya
Mematikan notifikasi WhatsApp agar tidak tergoda membukanya
Menyingkirkan sejauh mungkin atau dititip ke ibunya saat waktu belajar dan Bersama keluarga
Jika belajar dan mengerjakan tugas dengan bantuan HP, akan berusaha untuk focus tidak tergoda apk lain.